Saya diterima di Departemen Teknik Mesin ITS melalui jalur SBMPTN
pada tahun 2015. Penerimaan mahasiswa baru program sarjana ITS dibagi menjadi 3
yaitu SNMPTN, SBMPTN dan PKM. Saya akan membahas suka duka saya kuliah di Teknik Mesin ITS.
Sukanya adalah prospek kerja yang luas dan disiplin waktu. Prospek kerja
lulusan Teknik Mesin diantaranya pada bidang industri otomotif, industri
kedirgantaraan, industri bioteknologi, konversi energi, kontrol lingkungan,
industri manufaktur dan otomasi. Dengan padatnya tugas maupun praktikum di ITS,
saya dapat mengatur waktu. Dengan disiplin waktu tersebut, saya dapat
menentukan skala prioritas yang penting terlebih dahulu. Duka saya kuliah di Teknik Mesin ITS adalah tugas yang banyak dan materi yang sulit dipahami tanpa belajar.
Tugas yang banyak tersebut meliputi tugas besar menggambar mesin, tugas
perencanaan elemen mesin dan praktikum berbagai mata kuliah. Untuk mendapatkan
nilai yang bagus maka wajib belajar terlebih dahulu. Hal tersebut pernah saya
alami pada mata kuliah Fisika Dasar 2, materi pada mata kuliah itu saya sulit
memahami saat EAS tanpa saya belajar. Mata kuliah favorit saya adalah Desain
Eksperimen. Saya akan membahas sekilas tentang Uji Hipotesis pada Desain
Eksperimen. Uji hipotesis adalah cabang ilmu statistika inferensial yang
dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan
menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut. Pernyataan
ataupun asumsi sementara yang dibuat untuk diuji kebenarannya tersebut
dinamakan dengan hipotesis. Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk
menetapkan suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti yang berupa data-data
dalam menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari
pernyataan atau asumsi yang telah dibuat. Uji hipotesis juga dapat memberikan
kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan yang bersifat
objektif. Contoh dari pernyataan hipotesis yang harus diuji kebenarannya antara
lain :
- Mesin Solder 1 lebih baik dari Mesin Solder 2
- Metode baru dapat menghasilkan Output yang lebih tinggi
- Bahan Kimia yang baru aman dan dapat digunakan
Dalam pengujian hipotesis, diperlukan membuat 2 pernyataan hipotesis yaitu :
1. Pernyataan hipotesis nol (H0)
- Pernyataan yang diasumsikan benar kecuali ada bukti yang kuat untuk membantahnya.
- Selalu mengandung pernyataan “sama dengan”, “tidak ada pengaruh”, “tidak perbedaan”.
- Dilambangkan dengan H0
- Contoh : H0 : μ1 = μ2.
2. Pernyataan hipotesis alternatif (H1)
- Pernyataan yang dinyatakan benar jika hipotesis nol (H0) berhasil ditolak.
- Dilambangkan dengan H1.
- Contoh H1 : μ1 ≠ μ2 atau H1 : μ1 > μ2.
H0 gagal ditolak, maka nilai tes statistik harus terdapat pada daerah penerimaan. Jika H0 ditolak, maka nilai tes statistik terdapat pada daerah kritis.
Gambar 1. Daerah penerimaan dan daerah kritis pada one
tail test sisi kiri
Gambar 2. Daerah penerimaan dan daerah kritis
pada one tail test sisi kanan
Gambar 3. Daerah penerimaan dan daerah kritis pada two tail test
Langkah-langkah dalam membuat uji hipotesis adalah sebagai berikut. Tentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1). H1 digunakan untuk membuat one sided test atau two sided test. Tentukan taraf nyata (α) atau disebut juga significant level. Nilai α digunakan probabilitas error t tipe 1 pada uji ini. Tentukan sampel statistik dan estimasi parameter. Tentukan tes statistik. Formula digunakan untuk uji H0 disebut dengan tes statistik. Tes statistik akan menghasilkan nilai spesifik pada distribusi yang digunakan pada uji hipotesis seperti normal, t dan lain-lain. Komputasi ini akan membutuhkan asumsi tentang populasi. Tentukan daerah penerimaan dan daerah kritis pada tes statistik. Digunakan nilai α dan estimasi parameter untuk menentukan nilai pada one- or two sided test dari tabel distribusi. Pengambilan keputusan dengan H0 ditolak atau gagal ditolak. Jika nilai tes statistik terdapat pada daerah penerimaan, maka H0 gagal ditolak; jika terdapat pada daerah kritis maka H0 ditolak.


No comments:
Post a Comment